Atap menjadi salah satu bagian dari rumah yang memiliki fungsi untuk melindungi bagian dalam dari hujan dan panas. Karena itu, atap harus kuat untuk waktu yang lama. Karena itu, harga pasang atap baja ringan yang terjangkau namun kokoh menjadi pilihan banyak orang.
Sekarang ini baja ringan sedang trend dan diminati banyak orang yang sedang membangun rumah. Anda jelas harus mempertimbangkan penggunaannya. Lalu bagaimana mengenai harga untuk pemasangan? Agar tahu lebih dalam mengenai baja ringan, berikut ini ulasannya.
Mengikuti catatan sejarah, Bangsa Het (Hittite) yang berlokasi di Anatolia, Asia Kecil, pertama kali menemukan besi sekitar 1500 SM. Mereka menemukan teknik melebur besi dan merahasiakannya hingga 400 tahun lamanya.
Baru pada tahun 1100 SM teknik tersebut tersebar dan diterapkan oleh berbagai bangsa lain, seperti Mesir, Yunani, Yahudi, Romawi, dan Asiria. Sekitar 400-500 SM bangsa Eropa sudah mulai mengubah besi menjadi logam jenis lain, yaitu baja.
Pada kekhalifahan Fatimiyah telah ditemukan cara melebur baja dengan mencampurkan logam lain yang dapat menghasilkan baja Damaskus. Namun teknik ini menghilang saat era 1300 Masehi. Sekitar 1700 Masehi banyak bangsa Eropa yang meneliti kembali dan mengaplikasikan teknik dalam membuat baja.
Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara yang terlibat mulai mengalami kelangkaan tempat tinggal. Saat itulah penggunaan baja sebagai rangka atap digunakan dan menjadi bagian dari konstruksi rumah prefabrikasi dan dianggap sebagai solusi membangun rumah dalam waktu singkat dan tidak memakan biaya yang besar.
Pada perkembangannya, banyak terdapat bangunan komersial yang kemudian dibangun dengan baja ringan. Akhirnya metode tersebut menyebar hingga Amerika Serikat sekitar era 1990-an.
Material baja ringan dapat diartikan sebagai material baja dengan bentuk lebih tipis dan ringan jika dibandingkan baja konvensional, namun dengan daya tahan yang lebih diandalkan dalam menopang beban yang berat.
Pertama kali diciptakan baja varian ini adalah berdasarkan fakta mengenai bahan penyusun yang berupa besi dan karbon yang rentan terjadi karat jika material tersebut terekspos udara dan air dalam waktu lama. Karena itu, selain ringan, rangka atap dengan baja ringan juga anti karat.
Terdapat tiga varian, yaitu G250, G300, dan G500 yang dibedakan berdasarkan kekuatan, fungsi dan ketebalan 0,2 hingga 2 mm.
Meski tengah diminati, orang Indonesia baru mengenal baja ringan sekitar akhir 1999 hingga 2000. Berkembangnya dunia teknologi informasi jelas merubah cara orang mendesain rangka atap. Hingga sekarang, pemasaran atap dengan baja ringan bisa didiskusikan dengan ahlinya sehingga dapat menggambarkan rangka atap dalam gambar tiga atau dua dimensi.
Meski sekarang banyak digunakan pada rumah beratap pelana, bukan berarti baja ringan tidak bisa digunakan pada rumah dengan gaya lain.
Pada umumnya, ketebalan kuda-kuda atap dengan baja ringan sekitar 0,45 – 100 mm. Kolomnya memiliki ketebalan sekitar 1 – 2 mm. Sedangkan genteng metal harus dengan ketebalan 0,2 mm karena beban yang nanti ditanggung bisa lebih ringan.
Sebelum mengetahui harga pasang atap baja ringan, kenali kelebihan yang ditawarkannya. Apalagi banyak pegiat bidang konstruksi mempromosikan rangka atap baja ringan karena kualitasnya dalam membangun rumah yang kuat dan awet.
Berikut ini beberapa kelebihan yang dimilikinya.
Liat yang dimaksud adalah karakter yang mendefinisikan kemampuan material dalam menyerap energi berjumlah besar. Atap baja ringan dapat menahan beban deformasi tanpa adanya kerusakan terhadap beban tarik.
Bahkan baja ringan dapat menahan beban saat proses fabrikasi atau transportasi tanpa adanya kerusakan besar. Hal ini begitu berbeda dibandingkan rangka yang terbuat dari kayu atau baja biasa meski sifatnya keras. Keduanya dapat rusak atau hancur saat tertimpa beban kejut.
Dalam menyambungkan satu sama lain bisa dengan cara dilas, baut atau mur. Sesuai dengan namanya, baja ringan tidak seberat baja konvensional. Karena itu pemasangan hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat. Maksimal pemasangan bisa mencapai tiga minggu.
Sifat ringan yang dimilikinya bisa memudahkan Anda saat memindahkannya ke tempat lain. Berat rangka per satuan memiliki kekuatan tinggi, jadi potensi beban mati jadi kecil. Rangka ini juga cocok untuk rumah atau bangunan yang memiliki bentang atap lebar.
Perbandingannya, berat baja ringan 9 kg per meter persegi. Sedangkan kayu mencapai 18 kg per meter persegi, dan baja biasa mencapai 25 kg per meter persegi.
Dalam struktur baja konvensional, karat dapat muncul di setiap sambungan las. Sedangkan proses penggantian bisa sangat lama karena bebannya. Baja ringan sendiri terlapisi zinc dan aluminium sehingga jauh lebih tahan akan karat dibandingkan baja biasa.
Rangka ini tersedia dalam bentuk jadi, dan Anda cukup merangkainya saja. Baja profil C biasanya digunakan untuk membentuk rangka utama, dan profil U sebagai reng. Dengan begitu, pembuatan gording dan kasau tidak lagi diperlukan.
Baja sudah terpotong secara presisi dan disambungkan menggunakan mur tanpa baut. Dengan proses pemasangan yang singkat, maka biaya yang dikeluarkan juga lebih hemat.
Jika menggunakan rangka kayu jelas sekarang ini lebih mahal dan semakin menghabiskan jumlah pohon. Dengan semakin sempitnya hutan di dunia, jelas terjadi pemanasan global yang merugikan manusia. Dengan rangka atap baja ringan maka Anda bisa menjadi seseorang yang membantu menjaga lingkungan karena tidak lagi menggunakan kayu dalam membangun rumah.
Menggunakan baja ringan juga ternyata memiliki kekurangan. Berikut kekurangan yang dimilikinya.
Kualitas juga mengikuti harga. Menggunakan baja ringan sebagai rangka atap tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit jika dibandingkan kayu. Meski begitu, penggunaannya jauh lebih menguntungkan untuk jangka panjang karena tidak perlu mengganti lagi.
Baja ringan bukan sembarang material untuk rangka atap. Jika terjadi kekeliruan saat memasangnya maka bisa berakibat fatal. Karena itu, dibutuhkan ahli pemasangan sehingga tidak terjadi kesalahan dan bisa dipasang dengan akurat dan teliti.
Bila dibandingkan rangka kayu, rangka baja terlihat kurang menarik dan kaku. Karena itu perlu ditutup eternit. Rangka ini kurang cocok dengan rumah gaya rustic atau country, karena kental dengan suasana alami. Sebagai ganti, terapkan gaya industrial yang kental dengan elemen logam.
Sebelum memutuskan memasang rangka atap baja ringan, cari tahu harga pasang atap baja ringan terlebih dulu. Anda bisa melakukan penghitungan rincian biaya yang dikeluarkan dan bisa menyesuaikan budget yang dimiliki. Bahkan biaya yang dikeluarkan sekarang termasuk biaya penutup atap. Jadi, berikut ini perkiraannya:
Sebelum mulai menghitung biaya, hitung luas atap terlebih dulu. Agar dapat mengetahui gambaran bentuk yang hendak dipasang, gunakan kalkulasi skala agar sesuai dengan ukuran diperkecil.
Sebagai contoh luas rumah 6 x 10 m. Oversteck setiap atap sebesar 0,5 m pada sisi kiri, kanan, depan dan belakang. Jika sudut kemiringan atap 30 derajat, maka luas atas adalah: Panjang x Lebar / Cos derajat kemiringan = (6 m + overstock kiri kanan 1 m) x (10 m + overstock depan belakang 1 m) / Cos 30 derajat = 7 m x 11 m / cos 30 derajat = 77 m2 / 0.866 = 88.92 m2.
Tahap selanjutnya adalah menghitung kisaran harga pasang atap baja ringan dan juga penutup yang dipilih. Misal harga baja ringan 1 mm Rp 140 ribu / m2, sedangkan genteng metal Rp 100 ribu / m2. Maka biaya total adalah: (LAR x harga baja ringan per m2) + (LAR x harga penutup per m2) = (88.92 m2 x 140.000) + (88.92 m2 x 100.000) = 12.448.800 + 8.892.000 = Rp 22.230.000
Jadi untuk harga total untuk rumah 6 x 10 m2 adalah Rp 22.230.000.
Penjelasan yang ada di atas adalah estimasi biaya yang dibutuhkan untuk material atap baja ringan. Lalu berapa biaya pemasangannya? Untuk masalah tersebut jelas Anda membutuhkan perhitungan selanjutnya.
Harga baja ringan tidak sama seperti biaya pemasangan. Jika harga baja ringan per m2 memiliki kisaran Rp 140 ribu, biaya pemasangan bisa mencapai Rp 50 ribu per m2. Sementara harga untuk atap galvalume sekitar Rp 100 ribu, dengan biaya pemasangan bisa sekitar Rp 25 ribu saja.
Jika Anda ingin melakukan pergantian atap dari struktur atap lama dengan atap yang baru, rincian biayanya adalah sebagai berikut:
Jadi untuk estimasi biaya pasang atap bisa mencapai kisaran Rp 10 jutaan. Jika ditambahkan harga material lain, maka total pengeluaran bisa mencapai Rp 30 jutaan. Meski begitu, besarnya biaya yang disebutkan tersebut hanya perkiraan saja. Harga bisa saja berbeda tergantung dari daerah masing-masing.
Jika Anda memang berniat untuk membangun rumah dengan menggunakan baja ringan sebagai rangka atap, carilah ahli atau professional yang memang sudah berpengalaman. Jadi Anda bisa berkonsultasi agar tahu seperti apa bentuk atap yang cocok dan estimasi biaya yang dibutuhkan. Jadi Anda tidak akan salah dalam melakukan pemasangan.
Selain itu, pelajari berbagai hal penting mengenai baja ringan sehingga Anda tahu apa saja kelebihan dan kekurangan seperti yang disebutkan di atas sebagai bahan pertimbangan. Meski begitu, untuk jangka panjang maka baja ringan bisa menjadi pilihan yang tepat.
Demikianlah pembahasan mengenai harga pasang atap baja ringan. Semoga bisa membantu bagi Anda yang hendak membangun rumah dan tertarik dengan penggunaan rangka atap baja ringan, baik itu kelebihan, kekurangan, hingga estimasi biaya yang Anda butuhkan.
Jika kamu berencana mau membangun rumah atau teras rumah dengan menggunakan baja ringan kami rekomendasikan beli baja ringannya di nomor whatsapp: 0896 89 123 123. Kami menjual berbagai macam baja ringan dan atap baja ringan. Jika kamu menginginkan tinggal terima jadi kami juga menyediakan kontraktor baja ringan di wilayah Jabodetabek dengan biaya/ upah yang cukup terjangkau. Jadi tidak membebani kamu yang sedang membangun rumah dengan baja ringan.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Estimasi Harga Pasang Atap Baja Ringan